Sosialisasi vaksin usia 6-11 tahun

Vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6 sampai 11 tahun. Jumlah sasaran vaksinasi mencapai 26,5 juta anak berdasarkan data sensus penduduk 2020.

Sejumlah orangtua pun antusias menyambut program vaksinasi untuk anak usia 6-11 tahun. salah satu orangtua yang sudah menanti-nantikan adanya program vaksinasi ini.

Meski risiko terpapar masih ada, tapi dengan adanya vaksinasi dapat meminimalisasi peluang terpapar Covid-19. "Saya sebagai orang tua dari anak usia 7 tahun sangat menyambut positif. Apalagi setelah muncul kasus omicron di Indonesia, membuat semakin was-was. Setidaknya dengan disegerakan vaksinasi Covid-19, membuat saya menjadi lebih tenang," kata Dita Rabu (26/01). Sebagai orangtua, Dita pun siap dan siaga mendampingi sang puteri ketika proses vaknisasi maupun jika nantinya ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI). Dita berharap, program vaksinasi Covid-19 untuk anak usia 6-11 tahun ini bisa segera dan masif menjangkau anak-anak di seluruh Indonesia.

Tak lupa, juga ada sosialisasi secara komprehensif mengenai efek-efek yang mungkin saja ditimbulkan setelahnya. Sosialiasi penting untuk mengenali KIPI pasca vaksin, serta bagaimana pertolongan pertamanya apabila mengalami KIPI. "Insha Allah saya siap seandainya terjadi KIPI, dan semoga tidak signifikan. Saya sudah mengantongi nomor petugas Puskesmas setempat," ungkap Dita. Komaidi berharap vaksinasi bisa secara aman dan efektif meminimalkan risiko penularan covid.  Hanya saja sebagai catatan, Komaidi meminta adanya jadwal vaksinasi yang tepat, seandainya sang anak baru-baru ini juga sudah mendapatkan vaksin non-covid 19. Dia juga menilai perlu sosialisasi yang komprehensif. Tidak hanya mengenai efek yang bisa timbul dari vaksin covid, tapi juga bagaimana efeknya jika sang anak divaksin, padahal baru mendapatkan vaksin untuk non-covid. "Saya kira ini bagus, tapi catatannya seperti itu. Perlu didetailkan mengenai efeknya jika ada. Karena berbeda dari kita yang sudah dewasa, anak-anak sedang dalam masa tumbuh, jadi jangan sampai memberi dampak pada tumbuh kembang anak. Itu harus diperhatikan," kata Komaidi.  anak-anak semakin sering melakukan aktivitas, terutama untuk kebutuhan pendidikan. Di sisi lain, anak-anak mudah mengalami infeksi tanpa gejala.  Dengan kondisi mudah terjadi infeksi tanpa gejala itu, maka berisiko bila anak-anak sudah banyak kegiatan di luar. Apalagi jika orang-orang di rumahnya juga belum tervaksinasi. "Maka diusahakan vaksinasi untuk anak-anak, termasuk saat ini bagi yang berusia 6-11 tahun, setelah sebelumnya untuk usia 12-17 tahun," 

Prosedur vaksinasi pada dasarnya tetap sama dengan vaksinasi pada orang dewasa. Yakni ada proses skrinning, serta patuhi dan ikuti petunjuk tenaga kesehatan pelaksana vaksinasi. Dalam hal ini, orang tua idealnya memberikan pendampingan kepada anak. "Orangtua sebaiknya mendampingi, karena dalam proses skrining dibutuhkan juga informasi yang barangkali tidak diketahui oleh anak itu sendiri. Perlu orang tua yang menjelaskan. Disamping faktor faktor psikis bagi anaknya," t

Vaksinasi Covid-19 untuk anak dinilai bukan menjadi suatu hal yang perlu terlalu dikhawatirkan. "Selama ini ada 8 program vaksinasi sejak bayi yang diberikan secara gratis dalam program nasional. Jadi vaksinasi ya biasa saja, bukan hal baru," imbuh Endang.

Kegiatan ini Dilasksanakan Pada Hari Rabu 26 JAnuari 2022