Beranda Daerah Pawai Budaya Nusantara Meriahkan Hari Jadi Besuki ke-258

Situbondo – Hari Jadi Besuki (HJB) ke-258 Kabupaten Situbondo dimeriahkan pawai budaya nusantara. Ratusan peserta dari berbagai instansi pemerintah maupun swasta ikut memeriahkan pawai budaya tersebut.

Iring-iringan pawai budaya nusantara ini diawali penampilan barongsai dan diikuti pasukan berkuda dan delman (dokar). Selanjutnya, para peserta pawai yang mengenakan berbagai pakaian khas nusantara menyertai. Ada pula berbagai kebudayaan khas lokal Situbondo ditampilkan, seperti tarian lessong dan angklung. 

“Acara ini meriah sekali, saya berharap kegiatan ini semacam ini menjadi agenda tahunan untuk melestarikan kebudayaan nusantara,” ujar Wakil Bupati  Situbondo Khoirani yang melepas pawai budaya, Selasa, 13 September 2022.

Pawai nusantara yang mengambil tema “258 Tahun Menjadi Besuki Mandiri, Inovatif, dan Bermartabat” ini melibatkan pelajar dari SD sampai SLTA, santri, dan masyarakat umum. Para peserta tampak antusias mengikuti pawai mengenakan kostum budaya nusantara. Ada juga pelajar mengenakan kostum ikon masyarakat Madura yaitu pakaian Sakera dan Marlena. 

“Senang sekali ikut kegiatan semacam ini. Dari sekolah saya menampilkan kebudayaan Jawa dan Bali. Kalau pakaian yang saya kenakan ini khas Jawa Tengah, yaitu mengenakan blankon,” kata Erik, salah seorang siswa SDN 2 Demung. 

erlu diketahui, wilayah Kecamatan Besuki yang saat ini berada di Kabupaten Situbondo merupakan salah satu kota tertua di Indonesia. Di era penjajahan Belanda, wilayah Besuki pernah menjadi pusat pemerintahan berbentuk Karesidenan  

Secara administratif, Karesidenan Besuki dulu membawahi empat wilayah yaitu Situbondo, Bondowoso, Jember, dan Banyuwangi. 

Selain itu, Karesidenan Besuki juga memiliki sejarah dengan Keraton Solo. Bupati pertama Besuki yaitu Raden Bagus Kasim Wurodipuro (Ke Pate Alos) memiliki hubungan darah dengan Raden Abdullah Surowikromo yang konon masih bersaudara dan sebagian sumber menyebut putra dari Raden Zaenal Abidin atau Susuhunan Pakubowono II.